Informasi
Senin, 05 September 2016
Cuplikan Tafsir Wangsit Siliwangi (2)
Dengan demikian ketika penutur Wangsit Siliwangi menyuruh kepada para pengikutnya yang akan menyertai berkumpul di sebelah selatan ‘geura misah ka beulah kidul’, boleh jadi tidak semata membagi menjadi empat kelompok dan berkumpul di empat arah mata angin, melainkan ada tujuan strategis sehingga diharapkan dari para pengikut inilah yang akan menggerakan kemunculan Pajajaran Anyar itu. Keinginan menyeberangi Nusa Larang – namun gagal – menjadi indikasi kuat tentang pemilihan arah selatan sebagai tujuan untuk menjauhi kuta Pakuan itu.
Mereka yang kembali ke arah utara, termasuk orang-orang tipikal tak bisa mudah melupakan masa lalu. Mereka kemudian beranak pinak di bekas kota kesayangannya itu. Tapi seperti diprediksi oleh penutur wangsit, pada akhirnya mereka tidak menjadi pribumi di negerinya sendiri karena mulai terdesak oleh para pendatang yang dalam prediksi Prabu Siliwangi sebagai bakal kaseundeuhan batur. Loba batur ti nu anggang, tapi batur anu nyusahkeun (bakal terdesak tamu. Teman dari tempat jauh, tapi teman yang menyusahkan).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar