Informasi
Sabtu, 03 September 2016
Cuplikan Tafsir Wangsit Siliwangi dan Kebangkitan Nusantara
Berkaitan dengan kalimat ‘dia mudu marilih pikeun hirup ka hareupna’ selain sebagai sikap demokratis yang ditunjukkan Prabu Siliwangi, Kang Lucky memberi penekanan agar menjabarkan dengan luas arti kehidupan di masa datang itu. Tujuan mendirikan Pajajaran Anyar jangan hanya diartikan mendirikan Kerajaan Pajajaran di Jawa Barat, itu terlalu kecil. Dalam konstelasi kemaharajaan kerajaan nusantara, itu harus ada raja dirajanya. Itu logikanya. Pengertian Pajajaran Anyar bisa jadi kebangkitan Indonesia atau kebangkitan sistem ketatanegaraan nusantara seperti pada waktu dulu. Bersatunya kerajaan-kerajaan di Sunda Besar. Namun bisa juga yang dimaksud dengan Pajajaran Anyar itu wilayah pengganti yang ada di sini. Tapi pengertian Pajajaran Anyar ini berkait dengan pertanyaan pada akhir Wangsit Siliwangi itu sendiri berupa pertanyaan “Raja Saha?” (Raja Siapa?).
Rabu, 31 Agustus 2016
Cuplikan Novel Raden Pamanah Rasa (7)
Ketika pemilik kedai menyodorkan nasi dengan alas daun jati, lelaki itu mengambilnya.
"Tak ada ikan?”
“Ikan susah didapat sekarang. Katanya di Palabuan Cirebon sering terjadi keributan. Banyak nelayan yang enggan turun ke laut. Jadilah ikan langka di pasar. Seadanya saja,” jelas pemilik kedai.
"Sudahlah! Dengan acar kulit melinjo ini pun sudah cukup. Apalagi Euceu memasaknya dengan sempurna,” ujar lelaki bertubuh tambun itu. Dan nasi di daun jati itu sekejap telah berpindah ke dalam perutnya. Tapi tampaknya ia masih belum kenyang. Diambilnya pisang yang tergantung. Lalu dimakan dengan lahap.
Senin, 29 Agustus 2016
Raden Pamanah Rasa
Cuplikan Novel Raden Pamanah Rasa (6) http://erasura.blogspot.com/2016/08/cuplikan-novel-raden-pamanah-rasa-6.html
Cuplikan Novel Raden Pamanah Rasa (6)
“Kapan kau akan menjelaskannya padaku, Sayang?” tanya perempuan bermata biru itu yang kemudian mengenalkan dirinya dengan nama Samantha.
“Kapan saja kau mau mendengarkannya, Samantha,” ujar Hulubalang dengan senyum bangga. Ia telah berhasil mengatasi mabuk laut selama ini, tapi ternyata tidak bisa mengatasi mabuk cinta. Tanpa diminta, ia lalu menjelaskan tentang Tritangtu di Buana.
“Apa ketiga posisi itu selalu dijalankan di mana pun di Nusantara ini?”
Hulubalang mengangguk pelan. Lalu terdengar Samantha seperti sedang menghafal, mengulang kembali apa yang baru saja dijelaskan Hulubalang. Jagat palangka, jagat kreta, jagat daranan.
Minggu, 28 Agustus 2016
Cuplikan Novel Raden Pamanah Rasa (5)d
“Bagaimana mungkin menyebarluaskan ajaran baru, sementara seluruh rakyat di sini telah memiliki keyakinan berbeda,” sergah seorang utusan datuk kepada utusan lain. Lalu, mereka melaporkan hasil pertemuan itu kepada datuk masing-masing. Kekhawatiran itu ternyata mendapat reaksi yang sama. Semua menolak keinginan para pendatang Portugis itu. Tidak mungkin. Maka, para datuk itu kemudian mengadakan rapat serentak. Nusantara sedang dalam bahaya. Bukan akan diluluhlantakkan senapan mesin Portugis, tapi ajarannya yang akan dikotori. Padahal kerajaan-kerajaan di Nusantara telah berdaulat dalam kemaharajaan Nusantara.
Hari ini giliran para datuk berkumpul. Cuaca tak begitu terik sebenarnya, tapi para datuk merasa serupa dipanggang di atas bara. Bukan tidak percaya dengan pesan yang dibawa para wakilnya. Tapi barangkali mereka ingin mendengarnya sendiri. Di Malaka mereka berkumpul. Menghadap wakil Portugis, Alfonso d'Albuquerque. Para datuk itu menyebut pemimpin Portugis itu dengan nama Laksamana Bungker.
Langganan:
Postingan (Atom)