Informasi
Kamis, 11 Agustus 2016
Cuplikan Novel Raden Pamanah Rasa (1)
Tersiar kabar mereka datang untuk berdagang. Tapi ternyata mereka bersenjata modern. Anak panah atau tombak bukan tandingan senapan yang bisa memuntahkan bunga api itu. Teknologi senjata api belum dikenal di Nusantara. Maka ketika mereka datang dipersenjatai seperti itu, apalagi kalau bukan kiamat?
“Apa mereka hantu pembunuh itu, Datuk?” seorang pemuda berteriak di antara desing peluru. Entah pada siapa ia memanggil Datuk, sebab tak seorang pemimpin pasukan pun mengenalnya. Mungkin ia sedang dilanda ketakutan sehingga teriakan itu lebih merupakan rasa frustrasi. Pedang tetap di tangan, tapi kepada siapa harus ditebaskan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar