Air Mata Surga (Gadis Kecil Yatim Piatu Berjuang Melawan Kanker Ganas)

Pengarang : E. Rokajat Asura
Penerbit : Imania Ki Town House Blok H
Tebal : 310
Editor : Redaksi
Resensiator : Elvi Safri Dinyyati Rahmatika
Malaikat Kecil Pembawa Hikmah
Dalam menjalani kehidupan tidak ada seorang pun yang mau hidup serba kekurangan seperti fisik, keluarga, kesehatan, dan lain sebagainya. Karena hal tersebut dianggap sebagai penghalang dalam beraktivitas. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat kita pungkiri, karena setiap manusia telah ditetapkan oleh Allah SWT akan empat hal yaitu rezki, ajal, amal, dan celaka atau bahagia.
Sebagaimana yang terjadi pada kehidupan gadis kecil bernama Baraah, yang berjuang antara hidup dan mati melawan kanker osteosarcoma atau kanker pada lutut (tungkai) yang biasanya banyak terjadi pada usia 10-20 tahun yang menyebabkan kaki kirinya harus diamputasi. Baraah juga memiliki kelebihan kecerdasan audiotorial dengan suara yang indah sehingga hal itu lah yang membuatnya berkeinginan menghafal al-qur’an.
Semua berawal saat ibunya dirawat di rumah sakit. Ibunya terbaring lemah melawan kanker adenocarcinoma sejenis kanker pada perut. Pada saat itulah ia tidak lagi mendapatkan perhatian dari sang ibu. Begitu juga dengan Baba (ayah) yang sibuk mendiagnosa penyakit ibu Baraah. Namun hal itu tidak menjadi penghalang baginya untuk tetap menghafal al-qur’an. Disetiap keadaan apapun itu baik sedih maupun bahagia, kedua bibirnya tidak pernah berhenti berkomat-kamit menghafalnya. Sampai-sampai ia terpilih menjadi perwakilan musabaqah hifzil qur’an sebanyak 20 juz tingkat provinsi yang diadakan oleh Kementerian Wakaf Saudi.
Sungguh maut tidak dapat dihindari, ia menyaksikan dengan mata kepalanya Babaterpental ditabrak truk yang melaju kencang. Ia melihat tubuh Baba ambruk di atas aspal jalan saat melihat mama yang sedang dirawat yang menyebabkan baba meninggal di tempat kejadian. Tidak hanya itu ibunya pun ikut menyusul baba di saat ia mengikuti lomba. Akan tetapi hal itu tidak membuat hafalan-hafalannya hilang.
Ketabahannya dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan musibah yang datang silih berganti menghantam dirinya, namun hal itu tidak menjadi penghalang untuk tetap menghafal kitab suci. Kecintaannya terhadap hafalan ayat-ayat al-qur’an mematahkan segala aura negatif yang akan memburunya, karena ia masih dalam usia dini. Kenginan Baraah menjadi penghafal al-qur’an sangatlah kuat, tampak ia selalu berbagi lembaran ayat al-qur’an yang dihafal kepada temannya, Dinia. Baraah juga berkeinginan untuk dapat berkeliling dunia untuk membagikan lembaran hafalannya kepada seluruh anak yang ada di dunia. Agar para penjaga kitab suci makin banyak lagi sebab penghafal itu adalah penolong agama Allah, karena barang siapa menolong agama Allah maka ia akan ditolongnya. Subhanallah….
Novel Karangan E. Rokajat Asura ini merupakan inspired by true story (kisah nyata) gadis kecil, Baraah yang memiliki motivasi instrik serta tekad sekuat baja sehingga ia mampu menghadapi segala aral melintang dalam mewujudkan keinginannya menjadi penghafal al-qur’an, didukung lantunan suara yang merdu selalu membuat orang terkesima mendengarnya. Selain itu bahasa yang digunakan mudah dipahami, adapun yang membuat novel ini berkesan karena disajikan kalimat yang sangat renyah. Tidak hanya itu, novel ini berhasil memainkan perasaan pembacanya, jadi dapat dibaca bagi siapa saja tanpa terkecuali. Jadi dengan menghafal al-qur’an akan menjaga kita di dunia maupun di akhirat.
Kisah Baraah, gadis kecil yatim piatu yang berjuang melawan kanker ini seakan menampar diri kita akan semangat hidupnya yang begitu besar, kebaikan hatinya untuk berbagi, kesabarannya, serta dari kisah hidupnya banyak dijadikan pelajaran bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita harus bertawakal. Buku ini harusnya memang telah berada di tangan anda. Tidak ada kelemahan yang terd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar