Informasi

Novel Raden Pamanah Rasa bisa dipesan langsung SMS/WA ke 081310860817 Tafsir Wangsit Siliwangi bisa dipesan langsung SMS/WA 081310860817

Rabu, 27 April 2016

MENELUSURI MAKNA NOVEL TOENGGOEL

Menelusuri Makna Novel Toenggoel Karya Eer Asura

Yusifi Erna

Abstrak


Sastra merupakan hasil karya manusia.Sastra mengalami perubahan dan perkembangan.Perubahan dan perkembangan ini menandakan adanya pencarian nilai-nilai baru oleh sastrawan.Sastra lahir dan berkembang dalam masyarakat berawal dari kreatifitas sastrawan.Novel Toenggoel Karya Eer Asura merupakan salah satu wujud perkembangan sastra.Dalam novel tersebut terdapat latar cerita dan permasalahan budaya masyarakat Jawa.Permasalahan yang di maksud adalah tradisi gemblak dalam kesenian reog yang di anggap sebagai praktik penyimpangan seksual.Dalam novel ini di gambarkan pula adat-istiadat dalam komunitas reog Ponorogo,dialek Jawa,serta cara berpikir masyarakat Jawa.

            Penilitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan makna novel Toenggoel karya Eer Asura.Untuk mencapai tujuan tersebut di perlukan metode analisis teks dengan menggunakan teori struktural semiotik.Dalam analisis struktur,masalahdi batasi pada unsur tokoh dan penokohan,latar,alur ,tema serta keterkaitan antar unsur.Sedangkan dalam analisis semiotik masalah di batasi pada tanda penting yang bermakna berupa ikon,indeks dan simbol.Sehubungan dengan tujuan penelitian,digunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif.Satuan data penelitian ini adalah paparan informasi tertulis dalam teks novel Toenggoel yang berupa satuan dialog,monolog,dan narasi.Sumber data meliputi unit teks yang menggambarkan struktur dan unit teks yang menggambarkan semiotik dalam teks novel Toenggoel karya Eer Asura terbitan tahun 2005.

            Berdasarkan analisis aspek struktur diketahui bahwa novel Toenggoel ini terdiri atas tiga gagasan dasar cerita,yaitu (1) pergulatan batin seseorang menghadapi masa lalu, (2) perilaku buruk manusia dapat menyisakan penderitaan yang panjang,dan (3) kebencian dan dendam tidak akan menyelesaikan masalah,Dari ketiga gagasan tersebut dapat di simpulkan menjadi sebuah yakni seseorang harus berjuang untuk bersikap arif terhadap masa lalu yang buruk untuk masa depan yang lebih baik.Tema ini dapat di lihat dari peran tokoh dan penokohan.Perwujudan tema tidak terlihat pada tokoh dan penokohan saja,melainkan terkihat pada penggambaran alur.Novel ini beralur sorot-balik dengan teknik dramatik dan memanfaatkan variasi retorika sehingga mampu mempengaruhi jiwa pembaca.Alur sorot-balik mengganbarkan pergulatan batin tokoh dengan masa lalunya.Latar mampu menghidupkan cerita,latar menunjukan tempat tokoh dalam kehidupan masa lalu dan masa kini.Dengan demikian,masing-masing unsur saling melengkapi dan terlihat keterkaitan unsur yang satu dengan unsur yang lain membentuk totalitas makna.

            Berdasarkan analisis aspek semiotik,novel Toenggoel di ciptakan pengarang memiliki makna tertentu.Ikon,indeks,dan simbol dalam novel Toenggoel meliputi tokoh Sapto Linggo, tokoh Hardo Wiseso, tradisi gemblak, nafsu dendam, renungan, toenggoel, gemblak, warok, jimat,dan usus-usus.Ikon dalam novel Toenggoel meliputi tokoh Sapto Linggo dan tokoh Hardo Wiseso:Sapto Linggo sebagai ikon profesi gemblak dan Hardo Wiseso sebagai ikon profesi warok.Indeks dalam novel Toenggoel meliputi tradisi gemblak, nafsu dendam, dan renungan: tradisi gemblak sebagai indeks perubahan kondisi kejiwaan pelakunya; nafsu dendam sebagai indeks perasaan menderita yang terpendam pada sebagian masyarakat yang tidak menghendaki tradisi gemblak; reningan sebagai indeks pencarian jati diri manusia.Simbol dalam novel Toenggoel meliputi toenggoel, gemblak, warok, jimat, dan usus-usus: toenggoel sebagai simbol hasil perbuatan dan perilaku buruk dalam tradisi gemblak: gemblak sebagai simbol penyimpangan seksual: warok sebagai simbol kekuasaan tertinggi dalam komunitas Reog; jimat dan warok sebagai simbol kekuatan dan komunitas warok.

            Berdasarkan hasil penelitian,disarankan kepada peniliti lain bidang satra untuk melakukan penelitian lanjutan tentang novel Toenggoel karya Eer Asura ditinjau dari aspek lain yang lebih mendalam sehingga mampu memberikan katarsis bagi pembaca.Selain itu,disarankan juga kepada pembaca sastra untuk membaca referensi lain yang berkaitan dengan reog Ponorogo dan kebudayaan Jawa,sehingga dapat menunjang pemahaman makna novel Toenggoel karya Eer Asura secara lebih dalam lagi.http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/100

Tidak ada komentar:

Posting Komentar